Istilah astronomi berasal dari bahasa Yunani yang artinya ”susunan bintang”.
Tidak seperti sekarang, pada mulanya astronomi hanya mempelajari tentang bintang
dan planet di luar Bumi. Astronomi merupakan cabang ilmu pengetahuan alam.
Astronomi mempelajari tentang alam semesta dan seluruh isinya yang ada di balik
atmosfer Bumi. Astronomi
mempelajari mempelajari seluruh
benda-benda langit, seperti planet,
bintang, galaksi, komet,
asteroid, awan gas antarbintang, black hole ,quasar ,agn ,dan
sebagainya.
Astronomi memiliki beberapa cabang ilmu, misalnya astrofisika dan kosmologi.
Astrofisika adalah ilmu yang mempelajari gerakan-gerakan dan tingkah laku bendabenda
langit. Kosmologi mempelajari tentang asal mula dan susunan-susunan alam
semesta.
Astronomi kuno
Astronom besar pada masa kuno adalah orang-orang Yunani. Orang-orang
Yunani mewarisi pengetahuan tentang astronomi yang dimiliki bangsa Babilonia dan
bangsa Mesir pada abad ketujuh sebelum masehi. Astronom paling awal yang
bernama Thales telah mengetahui bagaimana cara meramal terjadinya gerhana.
Sayangnya, dia tidak tahu bagaimana gerhana dapat terjadi. Thales memercayai
bahwa Bumi itu berbentuk datar dan terapung di air.
Setelah Thales, hiduplah seorang astronom dan ahli matematika yang
bernama Pythagoras. Pythagoras percaya bahwa Bumi berbentuk bulat. Pythagoras
juga memercayai bahwa Bumi merupakan pusat alam semesta dimana Matahari,
bintang, dan planet bergerak mengelilinginya.
Orang pertama yang berpendapat bahwa Bumi mengelilingi Matahari adalah
Aristarchus. Sayang, saat itu orang tidak memercayainya. Aristarchus memikirkan
bahwa Matahari berjarak 20 kali lebih jauh daripada jarak Bumi ke Bulan. Perkiraan
yang dibuat Aristarchus jauh lebih kecil daripada kenyataannya, yakni 400 kali.
Astronom selanjutnya adalah Claudius Ptolemy. Pendapat Ptolemy tentang
gerakan benda langit berlawanan dengan Arsitarchus. Ptolemy berpendapat bahwa
Bumi yang menjadi pusat alam semesta.
Astronomi modern
Astronomi modern diawali dengan
simpulan yang dikeluarkan oleh Nicolaus
Copernicus. Nicolaus Copernicus menyatakan
bahwa Bumi berputar pada porosnya
sekaligus mengelilingi Matahari. Bumi
memerlukan waktu 24 jam untuk berotasi
dan satu tahun untuk menyelesaikan satu
putaran mengelilingi Matahari. Copernicus
juga menyatakan bahwa orbit planet
mengelilingi Matahari berbentuk lingkaran.
Teori yang diusulkan Copernicus menentang
pandangan bangsa Yunani yang telah diyakini
berabad-abad. Teori Heliosentris juga
bertentangan dengan kepercayaan yang
dipegang gereja bahwa Tuhan menciptakan Bumi dan menjadi pusat alam semesta.
Penemuan yang dihasilkan Copernicus
kemudian digunakan oleh Tycho Brahe untuk
membuat pengamatan yang lebih saksama. Hasil
pengematan Tycho kemudian digunuakan oleh
Johannes Kepler. Akhirnya, Kepler
menghasilkan 3 buah hukum tentang gerakan
planet mengelilingi Matahari. Salah satu dari
hukum tersebut menyatakan bahwa planet
mengelilingi Matahari dalam bentuk ellips.